Sunday, March 30, 2014

Lokal, Interlokal, Nasional, Internasional

Suka orang lokal, interlokal, nasional, atau Internasional?

Hemm,,

Berusaha menjawab pertanyaan orang-orang yang penasaran kenapa saya lebih suka orang Korea daripada orang Indonesia. Apa saya lebih ingin menikah dengan orang Korea daripada dengan orang Indonesia.

Pertanyaan-pertanyaan itu sering saya dapat akhir-akhir ini mungkin karena saya sering publish atau tulis status tentang Korea.
Saya tidak bisa menjawab iya atau tidak...

Sebenarnya kalau diruntut kejadiannya, saya suka Korea atau Jepang sudah sejak awal-awal SMP. Tapi saya jadi sangat suka dan serius belajar Korea sekitar bulan September 2011.
Sebelum 2011, saya sudah suka dunia perJepang-an dan dunia perKorea-an. Tapi dulu hanya sebatas suka nonton dramanya saja. Jadi tidak pernah membayangkan akan suka atau hubungan dengan orang Korea. Karena saya sukanya sama orang Indonesia. Tidak hanya suka, bahkan kami sudah punya rencana untuk menikah. Jadi dulu gantengnya orang Korea tidak dapat mengalihkan dunia saya dari orang Indonesia yang sering saya panggil "aa" itu.
Sampai akhirnya Juli 2011 kami memutuskan untuk "selesai" dan rencana yang pernah dibuat juga otomatis selesai.
Sedih?
Pasti !

Pokoknya tidak kalah dramatis dengan drama-drama Korea :D
Agustus 2011 ada teman yang menyarankan saya untuk membuat akun di interpals. Katanya disana kita bisa belajar bahasa Korea dan Jepang dengan penutur aslinya. Dengan belajar bahasa Korea di interplas dia berharap saya tidak galau lagi. Saya pun berharap seperti itu.

Setelah membuat akun dan mulai punya banyak teman yang rata-rata memang orang Korea, saya jadi lupa kalau saya sedang galau^^
Setiap hari belajar bahasa Korea dengan orangnya langsung serasa main drama. Biasanya saya dengar kalimat-kalimat bahasa Korea hanya melalui drama, tapi ini langsung dari penuturnya dan kalimat itu untuk saya. Wuaaah benar-benar menyenangkan. Saya jadi lupa "aa"  iu siapa ya, sekarang taunya malah " Oppa" haha.

Sejak 2011 sampai sekarang,  saya tidak pernah dekat lagi dengan orang Indonesia. Kalaupun ada itu hanya teman. Trauma? Bukan. Saya hanya belum siap untuk sedih lagi :D 
Kalau sama orang Korea, meskipun gak "jadi", sedihnya gak terlalu amat sangat karena memang dari awal kita memang berada di tempatnyang jauh.
Tapi kalau sama orang Indonesia? kalau gak jadi "lagi" takutnya sedih lagi. Dan itu yang saya belum siap.

Ok, kembali lagi ke judul postingan saya hari ini, sebenarnya saya suka yang lokal, interlokal, nasional, atau internasional?

Lokal : meskipun asal saya dari Surabaya, saya tidak pernah mengkriteriakan saya sukanya cuma sama orang Surabaya, suami saya harus orang Surabaya. Buktinya?dulu aa dari salah satu kota di Jawa Bara.

Interlokal : ya, saya tidak suka rasis. Mau Surabaya, Jogja, Jakarta, Medan, Papua, Makassar, kalau sudah suka ya suka saja. Kalau sudah jodoh menurut sama tidak menenal batas daerah. 

Nasional : Kalau dibilang saya suku apa saya juga bingung. Ibu Jawa, bapak Madura. Jadi saya tidak pernah bilang "saya maunya nikah sama orang Jawa saya, gak mau sama orang ini bla bla".  Mungkin karena saya dibesarkan di lingkungan yang terdiri dari macam-macam suku misalnyamseperti jawa, madura, sunda, cina, jadi rasa Bhinneka Tunggal Ika saya sangat kuat ^^ tidak peduli itu suku bugis atau batak kalau memang suka ya suka

Internasional : Jepang? Korea? Eropa? Afrika? Amerika? apapun itu, saya tidak menolak. Kalau jodoh saya memang Adam Levine, kenapa nggak?  :D

Bagi saya, lokal, interlokal, nasioanl, internasional semuanya baik. Tidak ada suku yang lebih baik dari suku lainnya. Tidak ada negara yang lebih baik dari negara lainnya. Karena bagi masing-masing orang tentu saja suku dan negaranya yang terbaik :)
Merdeka !

Sunday, March 23, 2014

Bunkasai (Japanese Culture Festival) SMA YPK

Yatta....
Alhamdulillah akhirnya bunkasai (Japanese Culture Festival) SMA YPK Bontang yang bertema tentang 4 musim, selesai juga. Meskipun jauh dari kesan sempurna tapi kami sudah melakukan yang terbaik hingga acara ini bisa terselenggara dengan sukses.
Suksesnya acara ini juga tidak lepas dari dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1.Tuhan YME yang memberikan kami kesehatan dan kekuatan hingga acara ini bisa terselenggara dengan baik. Terima kasih kepada Tuhan karena memberikan cuaca yang cerah secerah hati kami ^^

2. Pihak sekolah, terutama wakasek Kesiswaan, bapak Abdul Fatah yang menyetujui program kami, wakasek sarana dan prasarana : bapak Primustofa yang sudah memberikan ijin bagi untuk menggunakan fasilitas sekolah.

3. Pihak yayasan yang sudah memberikan ijin bagi kami untuk menggunakan aula dan tenda.

4. Tomuro Sensei yang jauh-jauh datang dari Samarinda. Terima kasih sudah berkenan untuk menjadi juri. Kapan2 ke Bontang lagi ya sensei...

5. PT. KAD  serta mama Elli yang sudah bersedia menjadi sponsor untuk acara kami. 

6. Semua peserta lomba dan para guru pendamping

7. Semua pengisi acara : anak2 karawitan SMA YPK, permen band, kresek band, Inas dkk.

8. Pak Usman, pak satpam

9. Semua panitia Bunkasai "Kisetsu no Uta" : Ketua, Sekretaris, Bendahara, Sie acara, pubdok, dekorasi, dana, konsumsi, kafe, perlengkapan.
  - Ketua panitia kita yang hebat, ganteng, cool, charming, dan pekerja keras. Anda memang ketua yang hebat.
- Skretaris kita yang cantik dan ceria. Terima kasih sudah menjadi pemandu Tomuro Sensei :D
- Bendahara yang amanah ^^
- Sie acara yang harus bekerja keras mnyusun jadwal sampai harus nangis2. Terima kasih dan selamat ulang tahun.
- Sie pubdok, sie yang paling ganteng diantara semua sie. Terima kasih atas desain spanduk, poster, banner, dan NAME TAG !!
- Sie dekorasi yang harus sering begadang tiap malam. Terima kasih atas kreativitasnya. Lukisan, tanabata, yukidaruma, momiji dll
- Sie dana yang harus menagih uang iuran serta cari ide untuk mencari tambahan dana.
- Sie konsumsi yang hatus jadi ibu rumah tangga dadakan. Terima kasih atas spagethi dan anasi gorengnya
- Tim kafe yang harus rela berpanas-panas. Terima kasih atas standnya.
- Sie perlengkapan. Terima kasih sudah memenuhi semua kebutuhan kami :D

10.  Yang terakhir, terima kasih untuk guru sekaligus pembina ekskul bahasa Jepang, Mia Sensei ♥♥♥♥

Terima kasih atas kerja kerasnya. Semoga kita bertemu lagi di bunkasai tahun depan. Amin.
Sayounara ~~~~















Sunday, March 9, 2014

Lets fly....

Dua hari ini berita yang lagi hangat-hangatnya adalah hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 Boeing 777 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Pesawat ini hilang kontak setelah dua jam terbang dan hingga sekarang belum ada kabar beritanya.
Kenapa aku tiba-tiba nulis ini?
Bukan tanpa alasan. Malaysia Airlines diklaim sebagai Airlines teraman di Asia. Kalau di Indonesia mungkin sekelas Garuda Indonesia.
Tapi memang tidak ada yang tahu, seaman atau secanggih apapun memang tidak luput dari kuasa Tuhan.
Selama ini tiap kali naik pesawat mesti deg2an dan tidak bisa tidur. Yang bisa dilakukan hanya berdoa'a dan berdo'a. Padahal di perjalanan Balikpapan-Surabaya hanya 1 jam 30 menit, tapi serasa sehari. Belum merasa tenang sampai pesawat benar-benar mendarat dengan sempurna.
Sampai akhirnya bulan kemarin dapat kesempatan naik Garuda Indonesia. Penasaran ingin tahu apa ya istemewanya hingga banyak orang ingin naik Garuda.
Pertama kalinya naik Garuda, fasilitas dan pelayanannya memang....daebak !!!

1. Tidak perlu bayar airport tax.
      Karena pertama kali naik Garuda, sempet ndeso juga, dengan polosnya tanya ke petugasnya bayar airpot taxnya dimana. Mbaknya jawab " Garuda tidak ada airport tax bu, sudah termasuk dalam harga tiket". Ah ! Ketahuan baru pertma kali naik Garuda memang.
2. Dapat makan dan minum
     Dapat nasi, ikan goren tepung dan saus asam manis, puding coklat (love it), minumnya boleh pilih : air putih, tes, atau jus
3. Ada TVnya
     Itu tv apa bukan kurang tau juga. Pokoknya di hadapan kita sudah ada layar yang dilengkapi dengan head-set. Ada banyak film Korea juga :D Sayang kemarin belum sempat menikmti fasilitas itu karena penumpang di sebelah ngajak ngobrol.
4. Lebih cepat
     Kalau yang ini gak tahu benar apa tidak, atau hanya perasaanku saja. Naik Garuda lebih cepat sampai. Di tiket tertulis perjalanan akan ditempuh selama 1 jam 30 menit. Tapi kemarin 1 jam 15 menit kita sudah sampai. Biasanya kalau naik pesawat yang lain 1 jam 30 menit seperti seharian. Tapi ketika  naik Garuda, perasaan baru saja pesawat take-off koq tiba-tiba sudah mau landing.
Sejak saat itu (cieeh) jadi gak takut lagi naik pesawat. Berharap bisa naik Garuda lagi karena aman, nyaman, dan tentram ^^
Tapi....
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Semahal dan secanggih apapun pesawat yang kita gunakan, tetap selalu ingat berdoa dan meminta perlindungan Allah. Tidak boleh takabbur. Mentang-mentang pakai pesawat mahal, jadi lupa berdoa. Jangan ya jangan....
Have a safe flight
Pray for Malaysia Airlines MH 370
* postingan ini tidak disponsori ole Airlines manapun. Murni pengalaman pribadi :*

Sertifikat JTEST Pertamakuuu

Tepat tanggal 1 Maret kemarin sertifikat JTEST yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sertifikat dikirim menggunakan TIKI  ke alamat ...