Thursday, October 30, 2014

Ibu Sakit...


Awal Oktober kemarin mendadak harus pulang ke Surabaya karena ibu sakit. Sebenarnya ibu sudah sakit dari Agustus kemarin dan sudah diopname juga selama seminggu. Saya pikir setelah opname itu ibu sudah baikan ternyata kemarin tiba-tiba kakak telpon saya harus segera pulang karena kondisi ibu kritis.




Sakit apa tho ibu sebenarnya?

Menurut diagnosa dokter yang di Situbondo (waktu itu ibu ada di situbondo), ibu mengalami pendarahan di lambung. Untuk membersihkan gumpalan darah yang ada di lambung, dokter memasang selang kecil yang dipasang melalui hidung. Selain itu Ibu juga harus puasa, tidak boleh makan dan minum. Jadi ibu hanya memperoleh asupan "makanan" dari infus.

Gak tega rasanya lihat cairan darah yang keluar dari selang. Dalam sehari darah yang keluar bisa sampai 1 botol infus atau lebih malah.
Setelah dua hari di rumah sakit sempat cairan yang keluar dari selang sudah tidak berwarna merah lagi, seperti warna hijau kata dokter itu tandanya pendarahannya sudah mulai membaik. Nanti kalau sudah benar-benar bersih, ibu baru boleh minum. Mendengar itu lega rasanya.

Tapi hari berikutnya ibu muntah darah lagi dan cairan yang keluar dari selang berubah jadi warna merah lagi. Astagfirullah....
Melihat keadaan ibu yang makin gak baik akhirnya saya dan kakak memberanikan diri menemui dokter untuk tanya langsung ibu sakit apa dan sekalian minta rujukan supaya ibu bisa dirawat di Surabaya.

Saya     : "ibu sebenarnya sakit apa ya dok? koq pendarahannya tidak berhenti-berhenti?"
Dokter  : " Untuk memastikan penyakit ibu, kita harus melakukan endoskopi. Tapi dokter yang ahli endoskopi sedang pergi haji".
Saya      : ((bicara dalam hati) what??ibu harus nunggu orang pulang haji?maksudnya????)
                "Kalau harus nunggu dokternya pulang haji kan masih 2 minggu lagi dok, kasihan kalau ibu seperti itu terus. Kalau dibawa ke Surabaya boleh gak dok?".
Dokter  : " boleh boleh. Justru itu yang lebih baik. Maunya dibawa ke rumah sakit mana? nanti saya buatkan surat rujukannya".
Saya      : ((bicara dalam hati: dokter mah kunao gak bilang dari kemarin-kemarin )':
           
Siang itu juga kami mengurus semua administrasinya dan membawa ibu ke surabaya dengan Ambulance.

Sampai di rumah sakit yang dituju ternyata kamar penuh, kami disuruh mencari rumah sakit lain.  Ya sudah akhirnya kami membawa ibu ke RSUD Dr. Soetomo. Seperti yang kita tahu IGD rumah sakit Dr. Soetomo selalu ramai dengan pasien. Sampai-sampai pasien ditaruh di lantai beralaskan matras.

Ternyata di rumah sakit Dr. Soetomo juga kamarnya penuh. Saya bingung mau bawa ibu kemana lagi. Perawat yang ikut dari situbondo menyarankan kamai membawa ibu ke rumah sakit terdekat, ada yang terdekat itu rumah sakit swasta. Kami coba bawa kesana ternayta kamarnya penuh juga. Adanya kamar VIP. Waaah bisa-bisa saya jual Surabaya buat biaya kamarnya saja >.<

Saya baru sadar koq dari tadi kami hanya muter-muter cari rumah akit yag masih ada kamar kosong sampai lupa yang lebih penting kan harusnya penangan pertama buat ibu.

Sadar tentang hal itu saya tanya ke perawat yang menemani kami dari Situbondo.
Saya       : "Mas, kenapa ibu harus kamar sendiri? memangnya ibu sakit apa? apa gak bisa ibu satu kamar dengan pasien lain?ibun kan lagi kritis sekarang? kalau nunggu ada kamar kosong terus sapai kapan?"
Perawat  : " ibu mbak sakit Hematemesis Melena. Nah itu butuh ruang isolasi. Jadi harus kamar sendiri".
Saya       : (bicara dalam hati) Hematemesis Melena itu sakit apa?kenapa harus diisolasi?apa separah itu sakit ibu?).

Setelah diskusi sama kakak akhirnya kami membawa ibu ke RS Dr. Soetomo meskipun harus bersitegang dulu sama mas perawatnya :)

Sampai di IGD Dr. Soetomo ibu langsung ditangani oleh salah seorang dokter dan asisten. Meskipun suasana IGD malam itu sangat-sangat ramai tapi saya merasa tenang karena ibu sudah ditangani oleh ahlinya.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 Penasaran banget saya sama Hematemesis Melena. Seperti biasa langsung tanya Google Oppa :D

Hematemesis : muntah darah
Melena : pengeluaran feses yang berwarna hitam yang disebabkan oleh adanya pendarahan saluran cerna bagian atas.
Warna hematemesis tergantung pada  lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya pendarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal. (www.mitrakeluarga.com)

Sebelum dibawa ke rumah sakit ibu muntahnya bergumpal-gumpal kayak cincau menurut saya ㅠ.ㅠ

Penyebab Hematemesis Melena (pada ibu saya huhu) :
1. Makan tidak teratur/terlalu cepat
2. Minum kopi
3. Makan makanan yang terlalu pedas dan berminyak
4. Stres

Thursday, October 23, 2014

Semangat Agustus-an : Will you marry me...?


"Semangat Agustusan" tapi baru bisa posting sekarang huhuhu. Maklum akhir-akhir memang agak sibuk dan banyak kejadian tak terduga :)



"Semangat Agustusan - Will you marry me" maksudnya apa?
Jangan-jangan Lee Seung Gi nyanyi lagu andalannya "Will you marry me" waktu HUT RI????

Sudah pasti bukan :D


Picture from here

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Minggu malam tepatnya tanggal 17 Agustus, teman saya main ke rumah. Kami berteman sudah hampir 2 tahun. Dia memang sering main ke rumah meski cuma untuk sekedar curhat.Malam itu dia main ke rumah karena katanya ada hal yang ingin ditanyakan. Hampir satu jam kami ngobrol tapi dia belum menanyakan apa yang ingin ditanyakan seperti yang dia sampaikan sebelumnya.

Lama menunggu untuk ditanya, akhirnya malah saya yang jadi penasaran dan balik tanaya ke teman saya itu, " mau tanya apa Mas?". Tapi dia menjawab, "gak jadi". Walah ya sudah, sebenarnya saya masih penasaran, tapi rasa jaim saya lebih besar jadi saya gak tanya-tanya lagi.

Agak hening sebentar, kemudian dia mulai percakapan meskipun dari ekspresinya kelihatan antara mau lanjut tanya apa gak.

Lalu....
" Mbak, mau nikah sama saya?"

"hah???!"
 Saya tidak tahu harus berkespresi seperti apa. Tidak tahu harus menjawab apa. Yang ada malah perut saya jadi mules tiba-tiba.

"Serius Mas?hahahha". Saya masih tidak percaya dan ketawa aja lihat teman saya yang ekspresinya yang lucu.

 Setelah itu, kami mulai ngobrol serius. Karena menurut saya menikah itu bukan untuk becandaan atau main-main. Apalagi kami selama ini kami hanya berteman, bukan pacaran. Jadi ketika membicarakan tentang menikah, memang antara percaya gak percaya.

Tapi dia meyakinkan saya kalau ini salah satu bentuk ikhtiar untuk mendapatkan pernikahan yang diinginkan. Yang diinginkan di sini maksudnya adalah pernikahan yang diridhai Allah. Pernikahan yang memang tidak diawali dengan pacaran yang cintanya akan kita pupuk pelan-pelan setelah pernikahan. Selama ini kami memang sering sharing  tentang pernikahan dan pasangan seperti apa yang kami inginkan.

Malam itu juga saya meng"iya"kanpertanyaan dia. Bukannya tanpa pertimbangan menjawab seperti itu, tapi karena sudah kenal 2 tahun dan Insyaallah dia orang yang baik maka saya putuskan untuk menjawab "iya". Jawaban itu saya anggap sebagai salah satu bagian dari ikhtiar saya mencari jodoh :D

Ikhtiar kami selanjutnya adalah menemui kedua orang tua. Akhir Agustus kami pulang kampuang menemui orangtua untuk minta pendapat dan persetujuan. Kalau orangtua "iya", maka kami lanjut, kalau "tidak", berarti ikhtiar kami berhenti sampai di sini ::)



= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Apapun hasil ikhtiar ini, kami serahkan semuanya kepada Sang Maha pembuat skenario. Yang kami bisa lakukan hanya ikhtiar dan berdoa. Untuk hasil akhir adalah mutlak milik Allah.

Kalaupun pada akhirnya ikhtiar kami tidak berakhir dalam pernikahan, saya tetap bersyukur karena Allah sudah memberi saya kesempatan untuk merasakan seperti apa rasanya diajak nikah :D. Saya menikmati setiap prosesnya. Proses yang Insyaallah membuat saya lebih baik. Semoga kami mendapatkan jodoh yang diridhai Allah. Saya ataupun teman saya masing-masing mendapatkan seseorang yang disukai Allah. Amiin



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -








Sertifikat JTEST Pertamakuuu

Tepat tanggal 1 Maret kemarin sertifikat JTEST yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sertifikat dikirim menggunakan TIKI  ke alamat ...