About me





Saya lahir di Surabaya, tepatnya di Rumah bidan "Ibu Rai" di komplek perumahan AL Kenjeran, sekitar pukul 08.45, pada tanggal 19 Januari 1987. Orangtua saya yang berasal dari Bangkalan-Madura (Ayah) dan Situbondo (Ibu). Saya diberi nama Helmia. Ketika saya tanya apa arti nama Helmia, beliau hanya menjawab " tidak tahu" :D
Love them so much :*


 Mia kecil suka bermain dengan teman-temannya sepulang sekolah. jadi dulu saya tidak pernah tidur siang. Kadang juga ikut bapak dan ibu bekerja. Sorenya saya mengaji dengan teman-teman lainnya di rumah Abah Rohim. Disanalah saya belajar mengaji hingga saya lulus kuliah. Ingat pada suatu kali saya dihukum oleh guru ngaji karena membolos. Ya, waktu itu saya lebih memilih nonton film kera sakti daripada pergi mengaji. Alhasil, disuruh bersih-bersih kamar mandi deh. Maaf ya Ummi, muridmu ini memang bandel :(



Masa SD sampai kuliah saya habiskan di surabaya. Lho??kok langsung SD?? iya, saya saya dulu sekolahnya langsung SD jadi tidak kenal masa TK :) Saya belajar membaca dan menulis di MI.KH.Romly Tamim. Alhamdulillah meskipun tidak mengawali pendidikan dari TK, tapi saya bisa mengimbangi teman-teman yang sudah belajar dari TK. Sampai sekarangpun saya masih heran bagaimanan guru saya dulu mengajar hingga saya bisa baca dan tulis dengna lancar. Guru SD memang hebat menurut saya.


Masa SD memangg menyenangkan. Apalagi waktu ikut kegiatan pramuka tiap Jumat sore dan kegiatan jalan sehat hari Minggu pagi tiap sebulan sekali. Kenapa menyenangkan? karena unag jajan nambah :D Padahal gak tahu orang tua punya uang apa tidak, yang saya tahu hanya sekolah dan minta uang jajan >.<

Kata orang saya termasuk anak yang lumayan, karena nilai raport saya selalu masuk tiga besar. Alhmadulillah, Allah memberikan saya otak yang lumayan :) padahal saya biasa saja lho (sombong!!) :D

Alhamdulillah tahun 1999 saya lulus SD dengan NEM yang lumayan (sekali lagi Alhamdulillah) dan diterima di SMPN 18 Surabaya yang tempatnya juga tidak jauh dari rumah. Tiap pagi naik angkot (bemo JK) bayar Rp. 300,- , yang jalannnya seperti siput itu sering membuat saya deg-deg'an karena takut terlambat :'(

Tiga tahun di SMP membuat saya sadar akan sesuatu, ya...., ternyata saya lemah di Matematika :D Karena tiap guru Matematika menjelaskan, saya tidak mengerti itu makanan apa. Benar-benar bukan calon anak IPA :D

 Tahun 2002 lulus SMP saya melanjutkan sekolah di SMAN 3 Surabaya yang letaknya bersebelahan dengan SMP saya. Jadi tinggal loncat sudah sampai :) Masa-masa SMA saya tidak ada yang istimewa. Saya ikut kegiatan ekskul Teratai Tunjung dan SKI atau lebih dikenal dengan Rohis. Alhamdulillah meskipun waktu itu saya belum mengenakan jilbab, saya tetap diterima bergabung dalam organisasi tersebut. Selain itu saya juga aktif di kepengurusan OSIS. Karena saking banyaknya kegiatan yang saya ikuti, pulang ke rumah yang harusnya jam 1 siang malah jadi jam 5 sore :). Setiap hari rapat dan ada saja kegiatan yang harus dilakukan. Makan sembarangan dn kurang minum air putih membuat saya sering sakit dan tidak masuk sekolah. Sampai suatu waktu, ketika merima raport pertama saya di SMA, kagetnya bukan main. Saya kaget melihat nilai raport saya. Disana tertulis saya berada di peringkat ke 7. Astagfirullah'adhim. Itu peringkat terburuk dalam sejarah dunia persekolahan saya. Sekali lagi alhamdullah bapak tidak marah, tapi ibu yang marah (sama saja ya). Sejak saat itu saja janji harus bisa masuk 3 besar di kelas seperti di masa-masa SD dan SMP. Memang, awal-awal di SMA saya belum bisa mengatur waktu untuk kegiatan ekskul, OSIS, dan belajar. Alhamdulillah semester II peringkat saya kembali "pulih" hingga saya lulus SMA. (Ini nih awal kenalan dengan si ambeien)

Waktu SMA saya mengambil jurusan Bahasa meskipun nilai saya amat sangat cukup untuk masuk IPA ataupun IPS. Kenapa bukan IPA?karena saya "takut" bertemu Matematika, fisika, dan Kimia. Lalu kenapa bukan IPS? karena saya juga takut ketemu Akuntansi hahahha. Pokoknya paling mualesss kalau sudah ketemu angka. Selain itu, Saya juga ingin membuktikan bahwa anak Bahasa bukan anak "buangan" hehhehe. Sebenarnya saya memilih jurusan BAHASA karena saya tertarik dengan bahasa Jepangnya. Maklum pada waktu itu sedang gencar-gencarnya demam drama Asia entah itu Mandarin, Jepang, atau Korea yang melanda Indonesia dimana saya jadi salah satu korbannya. Tahun 2005 saya lulus SMA dan mendapat predikat lulusan terbaik (alhamdulillah ya Allah).

Lulus SMA saya melanjutkan kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Saya belum merasakan yang namanya UMPTN/SPMB karena saya masuknya melalui jalur PMDK.

Kenapa UNESA?? karena saya ingin jadi guru. Saya pikir guru adalah pekerjaan yang mudah dan ringan (itu dulu). Setelah sekarang benar-benar jadi guru, Subhanallah.....Masyaallaah :D 


Sertifikat JTEST Pertamakuuu

Tepat tanggal 1 Maret kemarin sertifikat JTEST yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sertifikat dikirim menggunakan TIKI  ke alamat ...