Hari ke-2
Jam 6 pagi kita harus sudah check-out dari hotel dan bersiap menuju bandara. Karena penerbangan dari Kuala Lumpur ke Singapore sekitar jam 10. Jadi Jam 8 harus nyampe LCCT.
Masih gelap...
Dari penginapan jalan kaki menuju St. Pasar Seni. Dari St. Pasar Seni kita akan menuju KL Sentral. Di KL Sentral naik Sky Bus menuju bandara LCCT
Komuter St. Pasar seni - KL Sentral : 1 MYR
Sky Bus KL Sentral - LCCT : 10 MYR
Dari penginapan jalan kaki menuju St. Pasar Seni. Dari St. Pasar Seni kita akan menuju KL Sentral. Di KL Sentral naik Sky Bus menuju bandara LCCT
Komuter St. Pasar seni - KL Sentral : 1 MYR
Sky Bus KL Sentral - LCCT : 10 MYR
Check-in dulu (gak usah bayar airport tax lagi), sekalian numpang nimbang tas ransel. Takutnya melebihi 7kg. Alhamdulillah masih 5,5kg. Berarti masih ada space untuk tempat oleh-oleh dari singapore :D
Kemarin kan bawa jaket dan sweater, jadi untuk mengakali supaya tidak memberatkan timbangan waktu check-in, jaket dan sweaternya saya pakai dobel :D
Setelah check-in dan melewati keimigrasian, kita menghabiskan waktu di waiting room sampai waktu keberangkatan tiba.
Waiting room di LCCT beda sama Juanda.Banyak yang jual makanan. Ada toko buku. Ada konternya LANEIGE juga. Jadi kalau di udah di waitingroom terus mau beli minum atau makan, kita gak usah melewati petugas screening lagi.
Kebetulan kita belum sarapan, jadi beli creepes dulu seharga 5MYR. Lumayan mengganjal perut sebelum berpetualang di Singapore.
Waku keberangkatan sudah tiba. Antara tempat pesawat dengan waiting room jalannya jauh banget. Untung hari itu mendung jadi gak kerasa panas.
Sebelum naik pesawat tiketnya diperiksa dulu sama sang Pramugara. Ganteng. Mirip artis-artis India. Tapi tidak cukup untuk membuat saya deg2an. Coba kalau itu YongHwa :D
di dalam pesawat isinya orang dari macam-macam negara kayaknya. Di kursi depan kami ada rombongan dari India. Bapak-bapaknya pakai jubah dan sorban putih. Jenggotnya juga panjang. Di belakang kami ada rombongan ibu-ibu Cina yang dari tadi ngobrol terus. Di samping ada bule bawa gitar dan paki topi. Mirip Jason Mraz ♥♥♥
Sebelum pilot mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat, para pramugari memberikan lembaran kertas kayak form atau apa gitu. Tapi kita gak dikasih. Yang dikasih cuma yang rombongan India itu. Ya wes kita diam aja.
Tepat 30 menit pesawat mendarat dengan selamat meskipun cuaca siang itu agak kurang baik.
Masuk ke bandara Changi, Subhanallah!!
Kita sempat bingung nyari tempat keimigrasian. Tanya ke mbak2 petugas bandara tapi kita gak ngerti sama bahasa inggrisnya. Ya sudah ikuti saja orang-orang yang jalan di depan.
Untuk menuju bagian keimigrasian ternyata kita harus turun melalui eskalator. Sekali lagi SUBHANALLAH. Bersih, luas. Bagus banget pokoknya.
Dengan pedenya kita menyerahkan passporr kepada mas-mas yang jaga untuk diperiksa. Tapi malah ditolak. Katanya kita disuruh form entry atau apa gitu namanya. Ternyata itu form ijin masuk ke Singapura yang isinya data pribadi kita, pesawat apa yang digunakan, dan tempat tinggal kita selama di Singapore.
Setelah diperhatikan, formnya koq mirip sama yang dikasihkan pramugari tadi. Oalah ternyata untuk memudahkan proses keimigrasian, pihak airlinesnya ngasih form itu untuk diisi. Lha terus kenapa kita gak dikasih ya tadi >·<
Finally....SINGAPORE !!!!!!
Chang-i International Airport
Dari terminal bandara menuju stasiun MRT kita harus naik SKY TRAIN yang akan membawa kita ke terminal 2. Karena stasiun MRT ada di terminal 2. Sky train ini free.
Sampai di stasiun hal pertama yang harus kita lakukan adalah membeli Singapore Tourist Pass (STP). Kita menghampiri loket dan tanya dimana bisa beli STP. Petugasnya bilang konter penjualan STP dan EZ LINK ada di pintu sebelah kanan. FYI, kami ada di pintu sebelah kiri. Dan pintu kanan dan kiri itu arahnya seperti barat dan timur.
Dengan semangat 45 kami putar ke arah pintu kanan. Lho kok tidak ada apa2. Yang kami temui malah lift dan eskalator menuju terminal 3.
Nyasar ! ya nyasar. Bingung sudah muter-muter terminal 2 dan 3 tapi tetap tidak menemukan loket penjualan tiket atau STP. Tanya sama petugas bandara, dia bilang kalau penjualan tiket MRT ada di terminal 2, dan dia menunjuk ke arah yang sudah kami lewati tadi.
Hampir putus asa, kami kembali ke tempat yang sudah kami lewati sesuai apa yang ditunjukkan petugas bandara, dan.....!!!!
jeng !!!jeng !!!
Ternyata tempat yang sudah dilewati tadi itu ada eskalatornya. Mungkin tadi kami fokus lihat ke depan jadi tidak tahu kalau ada eskalator. Tinggal turun melalui eskalator ternyata sudah nyampe >.<
Ya ampuuun, dekat banget ternyata, tapi kenapa kita tadi malah muter-muter gak jelas :D
KArena penginapan kami berada di Jl. Owen Road (dekat dengna Little India), maka kami turun di St. Farrer Park. Dari St. Farrer Park tiba-tiba kami sudah muncul di depan City Square Mall.
Nyasar ! ya nyasar. Bingung sudah muter-muter terminal 2 dan 3 tapi tetap tidak menemukan loket penjualan tiket atau STP. Tanya sama petugas bandara, dia bilang kalau penjualan tiket MRT ada di terminal 2, dan dia menunjuk ke arah yang sudah kami lewati tadi.
Hampir putus asa, kami kembali ke tempat yang sudah kami lewati sesuai apa yang ditunjukkan petugas bandara, dan.....!!!!
jeng !!!jeng !!!
Ternyata tempat yang sudah dilewati tadi itu ada eskalatornya. Mungkin tadi kami fokus lihat ke depan jadi tidak tahu kalau ada eskalator. Tinggal turun melalui eskalator ternyata sudah nyampe >.<
Ya ampuuun, dekat banget ternyata, tapi kenapa kita tadi malah muter-muter gak jelas :D
KArena penginapan kami berada di Jl. Owen Road (dekat dengna Little India), maka kami turun di St. Farrer Park. Dari St. Farrer Park tiba-tiba kami sudah muncul di depan City Square Mall.
Di dalam peta, dari square mall menuju owen road terlihat dekat sekali. Kami sudah percaya diri akan segera menemukan ABC Premium Hostel dengan cepat. Muter-muter hampir setengah jam tapi tetap tidak menemukan yang namanya ABC Premium Hostel, padahal kami sudah di kawasan Owen Road. Tanya sam orang-orang India di dekat sana, sama saja. tidak ada yang tahu.
Akhirnya kami putuskan untuk cari warnet. Ingin searching sekali lagi tentang ABC Premium Hostel. Warnetnya ada pas di sebelah Mustafa Centre. Bapak pemilik warnetnya adalah orang China. Beliau menghampiri kami mungkin penasaran kenpa kami ribut-ribut sambil googling. Kami jelaskan kalau kami sedang mencari ABC Premium Hostel, dengan baik hati beliau menggambarkan peta dan petunjuknya sambil menunjukkan arah melalui jendela. Meskipun kami tidak seberapa paham dengan Singlish (Singapore-English) yang digunakan, tapi penjelasan dan peta yang digambarkan cukup membantu.
Akhirnya sampai juga di hostel. Sampai hostel kami langsung menunjukkan tanda booking dan bayar uang penginapan untuk 2 hari. Kami juga harus membayar deposit sebesar 10 SGD yang akan dikembalikan ketika check out nanti.
Setelah menyelesaikan pembayaran akhirnya kami bisa istirahat juga. Masih ada waktu 2 jam sebelum mulai berpetualang lagi. Saya pilih di female room yang isinya ada 8 bed. Kebetulan waktu itu saya satu kama saya orang Jepang dan China. Yaaay. Lumayan lah ya untuk melatih percakapan bahasa Jepang. Teman saya di mana? dia pilih kamar yang campur laki-laiki dan perempua, mix room.
Warnet (per jam) : 2 SGD
ABC Premium Hostel : 35 SGD x 2 hari = 70 SGD
Deposit : 10 SGD
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Cavenagh Bridge |
1 comment:
Mba di imigrasi nya di tanya apa aja trus pake speak english atau indonesia ajja
Post a Comment