Monday, April 24, 2023

Film To Each His Own : Mengenal Sisi Gelap Dunia Kerja Jepang

Hai !

Kali ini saya mau cerita tentang film yang minggu lalu baru saya tonton yang berjudul To His Each Own.


To Each His Own (ちょっと今から仕事やめてくる) film ini bercerita tentang seorang karyawan yang bernama Aoyama Takahashi (Asuka Kodo). Aoyama bekerja di bidang penjualan. Aoyama seorang karyawan yang rajin. Tetapi tekanan di tempat kerja membuat hari-harinya terasa suram yang membuatnya memutuskan untuk bunuh diri........

Yamamoto Jun (Sota Fukushi), seseorang yang berkepribadian ceria dan suka menggunakan baju berwarna cerah. Kehadiran Yamamoto membawa perubahan dalam hidup Aoyama. Yamamoto mengaku sebagai teman masa kecil Aoyama. Padahal Yamamoto sebenarnya sudah meninggal tiga tahun yang lalu.....

Nah.. koq bisa? Penasarankan? Tonton ajaa 😁 

-----

Sisi Gelap Dunja Kerja Jepang

Kalau berbicara tentang Jepang selama ini kita taunya yang positif-positi ya. Misal orang Jepang itu rajin, pekerja keras, tepat waktu, disiplin dan sebagainya. Tetapi setelah menonton film To His Each Own kita ditunjukkan sisi lain dunia kerja Jepang yang terbilang gelap. Berikut sis gelap versi saya berdasarkan film To His Each Own :

1. Jam kerja yang panjang 
Aoyama sering kerja sampe malam. Kerja lembur tapi tidak dibayar, yang dia terima hanya gaji pokok, sedih ya. 

Di Jepang sendiri sebenarnya ada istilah Karoshi (過労死) kematian akibat kelelahan bekerja. Kerja overtime melebihi batas kerja profesional sehingga mempengaruhi kesehatan mereka. 

Di film ini tidak ditunjukkan mengenai kematian karena kelelahan bekerja, tidak mati secara firik, tapi secara mental iya. 

2. Power Harrasment (パワハラ)
Sepanjang film ini kita ditunjukkan bagaima Aoyama mengalami power harrasment atau yang biasa disebut パワハラ yang dilakukan oleh bosnya.

パワハラ/pelecehan kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang yang posisinya lebih tinggi di sebuah perusahaan menggunakan kekuasaannya untuk menyakiti bawahannya atau membuat tidak nyaman sehingga menimbulkan sakit secara psikologi maupun fisik.

Contoh-contoh パワハラ yang muncul dalam film ini adalah meneriaki karyawannya, melempar barang, memberi tugas yang berlebihan, merusak pencapaian karyawannya (tidak ada apresiasi)


Salah satu peraturan yang ada di perusahaan Aoyama 


3. Bunuh diri 
Ada salah salah satu scene di film dimanna Aoyama berbicara dengan dirinya sendiri bahwa sebenanrnyabdia ingin berkontribusi untuk perusahaannya, tetapi teriakan dari bosnya membuat dia ngblank dan tidak bisa berpikir apa-apa. 

Aoyama tidak hanya kelelahan secera fisik karena sering bekerja sampai malam, tetapi dia juga lelah secara mental menghadapi atasan yang selalu berteriak dan mengucapkan kata-kata kasar serta kekerasan fisik maupun psikologis lainnya.

Aoyama lelah tapi ketika di rumah dia tidak pernah bisa tidur memikirkan besok masih bertemu dengan atasannya, menunduk, berlutut dan mengucapkan sumimasendeshita - moushiwake arimasendeshita berkali-kali dan dipermalukan di depan karyawan lainnya.

Kalau kelelahan fisik bisa menyebabkan karoshi, kelelahan secara mental bisa menyebabkan bunuh diri.
Wajah putus asa Aoyama 

"Kalau orang bekerja untuk hidup, apa ini yang dinamakan hidup....." -Aoyama- 

-----
Jadi gimana? Aoyama tetap bertahan di perusahaan atau resign? Aoyama masih hidup atau...?


Terakhir, mari kita tutup tulisan ini dengan senyum lega dari Aoyama 🖤


No comments:

Sertifikat JTEST Pertamakuuu

Tepat tanggal 1 Maret kemarin sertifikat JTEST yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sertifikat dikirim menggunakan TIKI  ke alamat ...