Sunday, September 3, 2023

Cerita Resign Mia (part 1)


Haai
Haloo


Rasanya sudah lama tidak menyapa blog kesayangan saya. Kangen sekali. Tidak terasa sudah September ya.  

Agustus kemarin memang sedang sibuk-sibuknya. Sibuk cari kerja dan lain-lainnya.

Lho?

Cari kerja?

Maksudnya?

Iya, Agustus kemarin akhirnya saya memutuskan untuk resign. Sebenarnya niat untuk resignya sudah dari beberapa bulan yg lalu tapi Agustus baru terealisasi dan beneran menyerahkan surat resign ke kantor.

Karena sudah resmi makanya saya berani untuk menulis di sini T.T

Coba kita breakdown apa saja yang sudah saya lakukan selama menuju proses resign. 

April - Juli
- Banyak self-talk, "beneran? seriusan? gk eman? gk sayang? 
- Sering berantem dengan diri sendiri

15 Juli
Download jobstreet dan LinkedIn

29 Juli
Sharing sama teman yg di Bandung. Kenapa dia? Karena dia punya pengalaman resign juga. Dikasih saran buat segera kirim lamaran. Padahal saya mikirnya nyari kerjanya nanti saja bulan-bulan Agustus karena saya masih kerja di kantor lama. 
"Nggak dong sensss, cari sekarang gpp".
Akhirnya sore itu juga saya buka jobstreet dan LinkedIn. Langsung kirim CV. Waaaah jaman sekarang kirim CV semudah ini yaa. Tinggal klik klik klik selesai. 

31 Juli
- Ada interview 

- Dapat feedback dari HRD  PT XXXXX via WA. Saya diminta mengisi form pendaftaran karyawan dan dapat undangan interview via Zoom.

8 Agustus
- Interview dg HRD PT XXXXX 

  Ketika interview dijelaskan tahapan tesnya :

Interview HRD -> Psikotest -> Interview Manajemen -> Microteaching (tes mengajar) -> Offering salary -> Medical check up

- pagi interview, siang langsung diberi kabar kalo saya lolos dan bisa lanjut psikotest. Mengerjakan psikotes malam-malam setelah meeting pelatihan ditemani sensei yg lain (terima kasih dukungan dan doanya)

9 Agustus
- Pengumuman saya lulus psikotest dan dapat undangan interview dg manajemen

11 Agustus
- Menyampaikan rencana resign ke atasan

15 Agustus
- Alhamdulillaah

16 Agustus 
- Dapat pengumuman saya lolos interview manajemen dan dapat undangan tes mengajar di kantornya langsung.
Jauh banget #nangis

Tapi tapi pas tau di Prambanan ada KAWS akhirnya saya jadi semangat. 

20 Agustus
- Otw Yogya

21 Agustus
- Pengumuman hasil Noken. Saya belum lulus. Sedih. Campur aduk waktu itu perasaannya. Antara sedih dan masih harus (dipakasa) semangat campur jadi satu.
Kalau sedih kan bawaannya ingin menangis dan rebahan di kamar ya. Tapi waktu itu saya sedang di stasiun persiapan menuju tempat tes mengajar jadi harus terlihat semangat dan ceria. Ya Allah rasanya. 

"Ok Mia, sedihnya nanti saja. Hasil nouken itu masa lalu. Fokus dengan apa yang akan jadi masa depanmu. Jangan sampe karena sedih nouken kamu gak lolos tes ini". 
Saya mencoba menghibur diri sendiri

- Microteaching (tes mengajar)

- Ketemu KAWS di Prambanan yaaaayyyyyy kapan lagi kan. Ya Allah terima kasih kesempatannya.

- Perjalanan pulang ke Sby (langsung dapat kabar baik sore itu juga. Alhamdulillah). Akankah saya pindah kotaaa??

25 Agustus
- Menyerahkan surat resign

28 Agustus
- Pembaharuan paspor. Akhirnya bisa kembali ke nama asal. Gak perlu ke pengadilan juga. Alhamdulillah bisa hemat waktu dan biaya. 

29 Agustus
- Alhamdulillaah

26 - 31 Agustus 
Jadi resign gk nih jadi gak jadi gak?
Hayoooo T.T

1 September
- Bapak Direktur datang ke Surabaya. Terima kasih kebaikannya pak. 

--------
Itu cerita Agustus saya. 
Dengan berakhirnya Agustus, saya harap berakhir juga cerita lama saya. 

Alhamdulillah masuk September
Gak sabar ingin tau gimana saya kedepannya 

Penasaran kan
Sama, saya juga.

Sekian 

Terima kasih 





No comments:

Sertifikat JTEST Pertamakuuu

Tepat tanggal 1 Maret kemarin sertifikat JTEST yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sertifikat dikirim menggunakan TIKI  ke alamat ...